Untukmu kawan

14.55 Edit This 0 Comments »
Assalamualaikum Wr.Wb

Kawan, tiada terasa roda zaman berputar menggerus usia yang kita miliki, lama kita tiada bersua terpisah oleh jarak dan waktu. Dunia berputar tiada henti tiada terasa ratusan hari telah kita lalui tanpa menjalin tali silturrahmi.

Kesibukan duniwai membuat kita lupa diri memenuhi panggilan Illahi, tiap saat dari detik –detik yang kita miliki tiada mengingat mati yang senantiasa mengikuti langkah – langkah kaki.
Kawan, tiada kau ingat telah datang kabar kepada kita akan datang nya hari pertanggungjawaban nanti, jangan sampai kita lupa menyiapkan bekal diakhirat nanti agar tiada merasa adzab yang pedih. Hidup itu perjalanan bagai musafir yang menumpang lalu pergi melangkah menuju kampung yang hakiki, bekal apa yang kita bawa nanti sedang saat ini kita lalai oleh kesibukan duniawi, tiadalah yang kita miliki hanyalah sesuatu yang tidak kita bawa saat mati.

Kawan, aku tiada melarang mu menjalani kesibukan duniawi akan tetapi hanya mengingatkan padamu jangan melalui hari – hari dengan hati yang lalai, segala sesuatu akan berbuah ibadah bila kita menanamkan niat dihati karena Allah semata. Jangan Karena dunia kita menjadi lupa akan sejati kita diciptakan. Bukankah telah datang Fiman Allah pada kita bahwasannya kita dicptakan dunia hanya untuk beribadah kepada – Nya .

Kawan aku menasihatkan padamu karena aku sayang kamu karena Allah, bukankah kita telah mendengar Rasulullah S.A.W yang mulia bersabda bahwasannya sesama muslim adalah saudara. Ikatan itu telah mengikatku denganmu sedemikian eratnya tiada aku rela dirimu tersesat sedang diriku mengetahui. Aku takkan berpangku tangan melihatmu dibibir jurang kehancuran yang membinasakan dirimu.

Kawan aku tuangkan kedalam suratku pendar – pendar kerinduanku kepadamu agar ikatan persaudaraan kita tiada musnah oleh waktu, persaudaraan yang kita pupuk sejak zaman azali, tiada aku lupa sampai kita bersua disurga - Nya nanti.

Kawan tiada aku bisa kuberikan kepadamu selain persaudaraan yang mengikat kita sampai akhir hayat nanti. Aku hanya menitipkan wasiat kepadamu agar kau senantiasa ingat padaku, semoga kau tak jemu membaca baris –baris kata yang penuh nasihat nasihat kepadamu agar kau selalu ingat kepada kepada Tuhan – Mu karena diriku jauh darimu, bacalah suratku yang kutuliskan padamu kala jiwamu jenuh akan hidup didunia, ketika kau merasa bosan, kehampaan menghinggapi hati.

Kawan, melalui suratku agar kau merasakan getar – getar persaudaraan dariku yang tiada pernah kau rasa persaudaraan selainku. Jiwamu dan jiwaku satu, kesedihan yang kau rasakan akan sampai padaku meski kita terpisah oleh jarak ratusan mil jauhnya.

Kawan rasakan hangatnya persaudaraan dariku kepadamu melalui baris – baris kata yang kutuliskan padamu agar persaudaran kita semakin erat hingga ajal menjemput nanti.

Kawan, kutunggu kabar berita darimu agar dahaga kerinduanku kepadamu terhapuskan, aku akan menunggu ditiap – tiap detik dalam hariku membaca baris – baris kalimat darimu yang telah lama ku rindu.
Kawanmu,
Uzi

0 komentar: