Hati - hati dengan perkataanmu

09.59 Edit This 1 Comment »
Betapa banyak kata terucap tanpa di sadari bahwa ucapan itu akan kembali ke dirinya sendiri. Apabila kita mengucapkan kata – kata yang baik dia akan kembali dengan kebaikan apabila mengucapkan kata – kata yang buruk dia akan kembali dalam wujud keburukan juga. Betapa mudahnya kata –kata itu meluncur seperti anak panah yang lepas dari busurnya melesat tiada terkendali, tidakkah kita berpikir ketika anak panah yang berupa kata – kata menancap di ulu hati dia akan menancap dan sulit untuk terlepas kembali kalaupun anak panah itu bisa terlepas dia akan meninggalkan goresan luka yang akan dirasakan dalam kehidupannya.
Bila kata – kata yang terucap kebaikan yang membekas dalam hatinya akan berwujud kebaikan dan begitu juga sebaliknya. Tanpa kita sadari kita mengucapkan sesuatu yang tidak kita sadari dan hal itu bisa jadi do’a yang terucap tanpa kita sadari, ketika kita dalam kesedihan hati – hati dengan perasaan yang ada dihatimu ketika hati perasaan mengucap “Aduh sengsaralah hidup ini” tanpa disadari dia “mendo’akan” keburukan bagi dirinya sendiri ketika dia mengucapkan “sengsara” maka sengsaralah ia,hari – hari yang dilaluinya akan penuh dengan kesengsaraan pula, tiap hari memohon kepada Allah agar belenggu kesengsaraan lepas dari dirinya merintih hingga air mata menetes, tanpa dia sadari “do’a” yang terlintas dalam hatinya yang dikabulkan oleh Allah.Bukankah Allah pernah berfirman “ Aku ini mengikuti persangkaan hamba – Ku “ , kadang mereka berharap dan terus berharap sehingga timbul buruk sangka kepada – Nya bahwa do’a yang telah dipanjatkan tidak dikabulkan , apakah mereka tidak meneliti hatinya apa – apa yang pernah terlintas didalamnya?.

Disetiap manusia ada malaikat yang selalu menyertainya kemanapun dia berada, tidak hanya mencatat amal kebaikan ataupu keburukan, mereka juga mengamini do’a – do’a yang terucapkan dalam keadaan sadar maupun dalam keadaan tidak sadar. Ketika manusia itu berbuat keburukan malaikat yang mencatat keburukan yang telah dilakukannya serta mengamininya begitu juga apabila manusia itu melakukan kebaikan para malaikat pun mengamininya. Betapa celakalah hari – hari dillalui dengan keburukan,sumpah serapah, cercaan, makian itu merupakan “do’a” yang tanpa disadari apabila tidak kena oleh orang lain ia akan kembali ke dirinya sendiri. Masih banyak dilingkungan kita mereka mengucapkan sesuatu dan itu terjadi tetapi mereka tidak menyadari, banyak contoh yang bisa kita ambil dan petik pelajaran dari sekeliling kita misalnya ;

Orang tua yang sedang marah dengan anaknya, mereka mengucapkan makian dengan ucapan “kamu itu anak yang nakal,sukanya main – main , tidak bisa diatur “ dan banyak macamnya,perkataan itu sungguh tidak patut dilontarkan oleh orang tua kepada anaknya betapapun nakalnya seorang anak ia bagaikan seperti kertas putih , tergantung orang orang tua ingin menulis apa diatasnya kebaikan ataupun keburukan, hal itu akan menyertai dalam hidupnya. Suatu ketika anak itu tumbuh dewasa menjadi pemuda yang nakal,tidak bisa diatur, dan suka main main sama seperti ucapan orang tuanya yang pernah terlontar. Si orang tua marah sekali sehingga tanpa sadar dia mengucap “Ya Allah mengapa anakku bisa begini”, tidakkah pertanyaan itu seharusnya ditujukan pada dia sendiri , kenapa dia mengucap kata – kata tidak patut terhadap anaknya walau bagaimanapun nakalnya seoarang anak. Bukankah pembalasan itu datang didunia dan juga diakhirat?Tidakkah mereka menyadari apa yang mereka perbuat akan mendapat ganjarannya?


Maka jangan habiskan hari – harimu dengan keburukan karena hal itu bisa jadi “do’a” yang senantiasa menyertai dalam kehidupanmu dan malaikat pencatat keburukan akan bersedih bahwa ia mencatat amal keburukan dari umat nabi Muhammad S.A.W dan mengamini perkataan yang buruk , malaikat akan pencatat keburukan akan bersuka hati bila yang dicatat itu adalah bukan umat nabi yang mereka shalawati. Sungguh beruntunglah kita masih ada ulama – ulama yang mau mendo’akan kita sehingga kita yang sebelumnya berada kesesatan kini mendapatkan hidayah lewat perantaraan mereka.
Hati – hati dengan perasaanmu yang selalu berprasangka buruk apabila itu terlintas bersegeralah mohon ampunan sesungguhnya Allah Maha Penyayang.


Duhai ..
Celakalah aku
Ucapanku menjadi musuhku
Tanpa kutahu
Semua itu kesalahanku
Menjadi siksa yang menimpaku
Kini kumohon ampunan – Mu
Dari dosa yang membelenggu
Yang menganggu jiwaku

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Memang kadang kata meluncur begitu saja tanpa terkendali,itulah memang .fungsi akal akan dipertajam jadi berfungsi mana kata yang tepat untuk di keluarkan sehinga kita akanlebih berhati hati dalam pengucapanya.Salam semangat selalu